Reformasi pertahanan nasional memasuki babak baru. Melalui perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), arah pembangunan postur TNI kini diarahkan agar lebih adaptif terhadap dinamika ancaman global dan kebutuhan operasi pertahanan di masa depan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budisatrio Djiwandono, saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I ke Grup 1 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Kota Serang, Banten, Kamis (24/7/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPR dalam memastikan kesiapan satuan elit TNI dalam melaksanakan amanat reformasi pertahanan nasional.
“Perubahan Undang-Undang ini membawa konsekuensi strategis bagi seluruh matra TNI, termasuk dalam penataan struktur organisasi, penguatan profesionalisme, serta adaptasi terhadap bentuk ancaman dan operasi pertahanan di era modern,” ujar Budisatrio.
Ia menegaskan bahwa reformasi pertahanan ini menjadi momentum transformasi TNI agar lebih efektif, akuntabel, dan responsif terhadap dinamika keamanan nasional maupun global. Dalam konteks itu, Grup 1 Kopassus memiliki posisi strategis sebagai ujung tombak kekuatan pertahanan negara.
“Grup 1 Kopassus adalah garda terdepan dalam pelaksanaan operasi TNI. Dengan profesionalisme tinggi, kapasitas strategis, dan karakter yang tangguh, mereka berperan penting memperkuat postur pertahanan negara yang adaptif terhadap tantangan zaman,” lanjut politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Lebih lanjut, Budisatrio menilai Grup 1 Kopassus tidak hanya memiliki sejarah panjang dalam berbagai operasi penting, tetapi juga menjadi simbol dedikasi dan pengorbanan prajurit terbaik bangsa.
“Saya sangat terkesan, bukan hanya karena latihan yang digelar secara sempurna, tetapi juga melihat para mantan anggota Grup 1 Kopassus yang hadir. Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi NKRI,” tuturnya.
Menurutnya, momen tersebut menjadi pengingat akan nilai-nilai pengabdian dan patriotisme yang harus terus diwariskan kepada generasi prajurit berikutnya. Ia pun mengapresiasi seluruh jajaran Kopassus atas keberhasilan membina prajurit yang profesional, berintegritas, dan setia pada bangsa dan negara.
Menutup pernyataannya, Budisatrio berharap kunjungan ini dapat menghasilkan masukan kebijakan yang konstruktif dalam memperkuat kapasitas TNI menghadapi tantangan pertahanan di masa depan, termasuk ancaman non-konvensional seperti siber, hibrida, dan geostrategi global yang terus berkembang.
“Semangat juang para prajurit Kopassus adalah cermin karakter bangsa yang pantang menyerah. Dari Serang, kita belajar bahwa kekuatan Indonesia bukan hanya terletak pada senjata dan strategi, tetapi pada jiwa pengorbanan dan dedikasi tanpa pamrih bagi merah putih,” pungkasnya.