Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, mengapresiasi kesiapan Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji 2025. Apresiasi ini disampaikannya saat kunjungan kerja Komisi IX ke Embarkasi Haji Padang, Kamis (8/5/2025).

“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah aktif tidak hanya dalam pelayanan teknis, tetapi juga dalam upaya nyata menurunkan angka kematian jemaah haji Indonesia,” ujar Ade.

Ia menegaskan bahwa penurunan angka kematian jemaah menjadi fokus pemerintah, terutama pascapandemi COVID-19. Bahkan, kata dia, Pemerintah Arab Saudi kini menjadikan angka kematian jemaah sebagai salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan haji.

“Sejak pandemi, kita dihadapkan pada banyak tantangan dalam pelaksanaan haji. Tahun ini kita berharap tren penurunan angka wafat dari kisaran 700-an ke 400-an dapat terus berlanjut,” katanya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, sebanyak 774 jemaah haji Indonesia wafat pada tahun 2023, mayoritas di antaranya adalah lansia dan jemaah berisiko tinggi (risti). Di Embarkasi Padang sendiri, sekitar 15 persen dari total 6.249 jemaah tergolong lansia dan risti.

Ade juga menekankan pentingnya sinergi semua pihak, termasuk tenaga pendamping kesehatan haji daerah. Ia menyoroti tantangan besar yang dihadapi jemaah lansia, terutama cuaca ekstrem dan penyakit pernapasan yang kerap menyerang selama di Tanah Suci.

“Harapan kami, apresiasi ini menjadi dorongan moral agar semua pihak terus meningkatkan kualitas layanan. Tidak hanya di Padang, tapi juga di seluruh embarkasi di Indonesia,” tutupnya.

Kunjungan ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan Komisi IX terhadap pelayanan kesehatan haji nasional, yang tahun ini diperkirakan akan melibatkan 20–30 persen jemaah berisiko tinggi dari total jemaah haji Indonesia.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp