Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyerap hasil panen raya beras dari petani lokal dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang dinaikkan menjadi Rp 6.500 per kilogram (kg).

Zulkifli menyampaikan hal ini saat berbincang dengan petani di Sumatera Selatan, memastikan bahwa Perum Bulog akan membeli gabah petani jika pasar tidak menyerapnya.

“Jika pasar tidak menyerap, pemerintah yang akan membeli dengan harga Rp 6.500 per kg,” ujarnya pada Selasa (14/1/2025).

Selain beras, pemerintah juga menaikkan Harga Acuan Pembelian (HAP) jagung dari Rp 5.000/kg menjadi Rp 5.500/kg, yang berlaku mulai Februari 2025. Kebijakan ini bertujuan mendukung petani dan peternak menjelang panen raya jagung pada Maret 2025.

Selain itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya pemerintah daerah menyerap hasil panen jagung sesuai HAP dan menjualnya dengan harga wajar kepada peternak.

“Peternak harus membeli jagung dengan harga Rp 5.500/kg, dan menjualnya lebih rendah melalui lelang,” tegas Arief, sembari mengusulkan bantuan pangan untuk menjaga stabilitas harga di daerah yang belum panen.

Perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa panen raya padi diperkirakan terjadi pada Maret-April 2025, dengan produksi beras yang akan melebihi rata-rata konsumsi bulanan sebesar 2,5 juta ton.

Zulkifli juga memastikan bahwa Bulog akan membeli gabah kering panen (GKP) mulai 15 Januari 2025 dengan harga Rp 6.500 per kg, yang akan mempengaruhi harga pembelian beras oleh Bulog sebesar Rp 12.000 per kg.

Untuk jagung, pembelian dengan harga HPP Rp 5.500/kg dimulai pada 1 Februari 2025. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga telah memutuskan untuk melanjutkan program irigasi untuk 2 juta hektare dan meningkatkan alokasi pupuk untuk petani.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp