Anggota Komisi XII DPR RI, Rocky Candra, menyampaikan keinginan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia dapat memproduksi gadget dan handphone sendiri. Pernyataan ini disampaikan Rocky sebagai respons atas larangan penjualan produk Apple iPhone 16 di Indonesia.
Larangan tersebut diberlakukan karena produk Apple asal Amerika Serikat itu belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Menurut Rocky, situasi ini merupakan peluang emas bagi Indonesia untuk mulai berpikir dan bertindak dalam mewujudkan produksi gadget lokal.
“Saya melihat ini sebagai momentum, di mana dalam refleksi Pak Prabowo Subianto, mimpi besarnya adalah bagaimana Indonesia bisa memiliki mobil sendiri, bisa memakai jam tangan sendiri, dan juga bisa memakai handphone sendiri,” ujar Rocky Candra.
Legislator Gerindra ini menyampaikan pandangannya dalam Rapat Kerja dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi XII DPR RI, Gedung Nusantara 1, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Rocky mengungkapkan keyakinannya bahwa anak-anak bangsa Indonesia mampu menciptakan produk handphone lokal jika memiliki kemauan yang kuat dan didukung oleh pemerintah. Ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan dukungan konkret, termasuk melalui kepemimpinan Menteri Rosan.
“Ini adalah momentum untuk bagaimana putra-putri terbaik bangsa bisa menciptakan handphone sendiri, tentunya dengan dukungan dan bantuan dari pemerintah, serta dengan tangan dingin dari Menteri Investasi dan Hilirisasi Pak Rosan. Saya ingin mendorong agar Indonesia bisa memiliki handphone sendiri. Ini adalah momentum bagi kita,” tegasnya.
Rapat Kerja tersebut juga membahas sejumlah agenda strategis, seperti progres dan evaluasi pelaksanaan program hingga Triwulan ke-3 Tahun 2024, rencana kerja 100 hari, serta program strategis tahun 2025 yang akan dijalankan oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.
Rocky optimistis, dengan semangat dan kerja sama antara putra-putri terbaik bangsa serta pemerintah, Indonesia dapat memanfaatkan momen ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk asing dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dengan produk lokal.