Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Gerindra, Hj. Mariana, mengungkapkan keprihatinannya atas lambatnya penurunan angka stunting, yang hanya tercatat mengalami penurunan 0,1 persen sepanjang 2023. Dalam Rapat Kerja Komisi IX dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (31/10/2024).

Mariana menegaskan perlunya evaluasi ulang terhadap strategi pemerintah yang dinilai kurang efektif dalam mencapai target penurunan stunting.

“Stunting bukan hanya sekedar angka, tetapi juga berkaitan dengan masa depan bangsa. Kita harus serius menangani masalah ini agar target penurunan yang diharapkan dapat terealisasi,” ujarnya.

Pemerintah sendiri optimis dapat menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024. Namun, Mariana mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam mewujudkan target tersebut.

Mariana menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai langkah utama dalam menangani stunting. Ia menegaskan perlunya peningkatan pelayanan kesehatan dan peran aktif penyuluh kesehatan. Sinergi antar instansi, terutama antara Kementerian Kesehatan dan BKKBN, juga dianggap sangat penting untuk memastikan intervensi yang dilakukan lebih efektif.

Ia juga menyoroti pentingnya sosialisasi mengenai bahaya stunting kepada masyarakat, khususnya kalangan ibu dan perempuan. Mariana mendorong kader Posyandu untuk lebih aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai dampak stunting terhadap anak.

“Informasi harus disebarluaskan secara masif, dan kader Posyandu perlu berperan aktif dalam edukasi ini,” tuturnya.

Namun, Mariana mengingatkan bahwa sosialisasi dan penyuluhan saja tidak cukup tanpa dukungan kebijakan yang kokoh dan anggaran yang memadai.

“Mengandalkan sosialisasi tanpa dukungan kebijakan yang kuat hanya akan menjadi langkah setengah hati,” tambahnya.

Sebagai langkah lanjutan, Mariana mendorong BKKBN untuk memanfaatkan seluruh saluran komunikasi, termasuk media sosial, guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting.

“Di era informasi yang serba cepat, kita tidak boleh kalah dalam penyebaran edukasi,” tegasnya.

Facebook
Twitter
WhatsApp