Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Lina Ruslinawati, menilai bahwa banyak warga di Jawa Barat yang terlilit utang pinjaman online (pinjol) akibat gaya hidup yang tidak seimbang. Ia mengidentifikasi dua kemungkinan utama penyebabnya: keterpurukan ekonomi atau meningkatnya pola konsumtif masyarakat seiring dengan melemahnya pendapatan.
Menurut Lina, masyarakat saat ini cenderung lebih mengutamakan gaya hidup daripada kebutuhan dasar. Ia berpendapat bahwa dorongan untuk mempertahankan gaya hidup yang tinggi menjadi salah satu alasan mengapa banyak warga Jawa Barat memilih untuk berhutang pada pinjol.
“Maaf, tetapi kita memang terlalu hedonis dan lebih memaksakan gaya hidup ketimbang memenuhi kebutuhan hidup yang sebenarnya,” cetusnya, Sabtu (27/7/2024).
Lina memberikan contoh konkret, seperti perayaan kenaikan kelas anak-anak. Orang tua yang ingin menampilkan momen tersebut dengan busana terbaik seringkali merasa tertekan untuk berpartisipasi dalam acara saweran. Hal ini, menurut Lina, adalah salah satu faktor yang mendorong masyarakat untuk meminjam dari pinjol.
“Ketika ada pergeseran seperti ini dalam masyarakat, orang merasa tertekan untuk ikut serta agar tidak dikucilkan atau dianggap tidak mampu. Akhirnya, mereka memilih pinjaman sebagai jalan terakhir. Saya berharap masyarakat dapat lebih memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan, karena terus-menerus bergantung pada pinjaman online bisa menimbulkan masalah yang lebih serius jika tidak terbayarkan,” pungkasnya.