Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Andayani menilai masih kurangnya ketersediaan tenaga pendidik atau guru terutama di wilayah pedesaan, menjadi salah satu persoalan pada sektor pendidikan yang sampai saat ini belum terselesaikan.
“Hal ini tentu menjadi kendala dalam upaya menguatkan sistem pendidikan yang merata di seluruh daerah Kalimantan Tengah,” ucapnya, Selasa (2/7/2024).
Legislator partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa kekurangan para pengajar ini memang kerap disampaikan masyarakat pada saat dirinya melakukan reses ke daerah-daerah, yang terutama adalah daerah pelosok.
Selain mengenai masalah tenaga pendidik, sarana dan prasarana penunjang aktifitas belajar mengajar di sekolah juga masih belum menyentuh kata layak di sejumlah daerah, padahal pendidikan merupakan sektor utama untuk mempersiapkan calon generasi handal, berkualitas dan berdaya saing.
“Guru ada tapi fasilitas kurang, maka tidak akan maksimal, begitupun sebaliknya. Pemerataan akses pendidikan ini penting karena kita tidak hanya melihat satu dua tempat saja, namun harus menyeluruh,” ujar Anggota DPRD Kalteng itu.
Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa pihaknya selaku legislatif berulang kali menyampaikan perihal tersebut dan mengharapkan pemerintah benar-benar memastikan bahwa seluruh sekolah di pedesaan memiliki fasilitas memadai, bila perlu tanpa membedakan dengan di perkotaan.
“Tujuannya agar seluruh anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak serta berkualitas,” katanya.
Politisi Gerindra itu pun juga memaparkan, bahwa seluruh masyarakat berhak untuk mendapatkan pendidikan dengan kualitas terbaik. Hal itu, menjadi salah satu sektor yang seharusnya telah menjadi program unggulan pemerintah provinsi dalam memajukan pembangunan yang ada di setiap daerah.
“Jadi kekurangan guru dan fasilitas yang minim ini harus segera diatasi, karena dua komponen itu berkaitan erat dengan memajukan pendidikan Kalteng dan membangun SDM,” pungkasnya.