Search
Close this search box.

Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro menyoroti pengembangan Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan. Ada beberapa poin yang menjadi perhatiannya. Paling utama terkait hasil panen udang yang selama ini dinilai belum cukup optimal.

“Kalau saya melihat hasil belum optimal ya. Perlu ditingkatkan lagi,” katanya, saat berkunjung di BUBK Kebumen, Selasa (2/7/2024).

Legislator Gerindra ini menyebut, Komisi IV akan terus memberikan rekomendasi atau saran berupa kajian guna optimalisasi hasil panen. Termasuk tak menutup kemungkinan alternatif mengganti udang jenis lain.

“Apa yang kira-kira bisa. Karena jenis udang kan banyak ya,” ucapnya.

Darori berharap, keberadaan BUBK memberikan manfaat luas bagi warga setempat. Dirinya juga meminta agar warga sekitar tak hanya jadi penonton, tapi pelaku yang terlibat langsung di dalamnya. Artinya, pemkab perlu hadir untuk menekan angka pengangguran.

“Pemkab harus mengamankan areal. Saya minta itu, karena waktu pembangunan tantangan banyak,” ujar politisi Partai Gerindra itu.

Selain itu, Pemkab juga perlu memastikan keberlangsungan BUBK. Dia tak ingin tambak udang modern tersebut justru tidak memberikan manfaat lebih. Oleh karena itu, butuh komitmen pemkab demi menjamin keberlangsungan BUBK.

Sebagai informasi, BUBK merupakan tambak udang modern yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Konsep tambak udang ini menjadi percontohan di Indonesia dengan luas lahan potensial mencapai 100 hektare. Dalam pengelolaannya, BUBK mengandalkan teknologi dengan target hasil panen mencapai 40 ton per hektare.

Facebook
Twitter
WhatsApp