Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Fraksi Gerindra dr. Benjamin Kristianto, MARS. menggelar bakti sosial berupa khitan massal di SD Kepuh Kiriman, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Bakti sosial tersebut juga dalam rangka Hari Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

“KESIRA Jatim bekerja sama dengan pihak Klinik Afiyah dan Rumah Sakit Sheila Medika bahu-membahu membantu anak dari warga tak mampu. Khitan ini pakai metode terbaru laser tidak sakit dan cepat sembuh,” kata Benjamin yang juga menjabat sebagai Ketua Kesehatan Indonesia Raya (KESIRA) Jatim, Rabu (22/2/2023).

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim ini mengungkapkan tujuan anak dikhitan adalah dalam hal kesehatan dan menjaga kebersihan. Menurutnya, kebersihan anak berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

“Kalau hygiene anak itu baik maka tidak menjadi masalah. Tapi jika tidak menjaga kebersihan, maka menyebabkan terjadi kumpulan kuman-kuman yang tidak baik bagi anak,” jelasnya.

Legislator Gerindra asal Dapil Jatim II (Sidoarjo) ini menyebut teknologi yang digunakan untuk mengkhitan anak dalam bakti sosial ini menggunakan teknologi laser. Sehingga anak tidak kesakitan.

“Sistem khitan laser penyembuhannya cepat jauh dari infeksi dan tidak mengeluarkan darah. Hanya 3 hari anak langsung sembuh dan habis dikhitan anak langsung bisa jalan seperti tidak baru di khitan,” tegasnya.

“KESIRA Jatim juga memberikan celana dalam khitan gratis dan uang buat yang dikhitan supaya dia semangat. Teknik khitan ini terbaru dan anak tidak sakit serta cepat sembuh,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Benjamin mendorong keaktifan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten untuk turut membantu warga yang tidak mampu. Caranya dengan menggalakkan program khitan gratis bagi anak sekolah yang orang tuanya tidak mampu.

“Karena saya di DPRD tingkat 1, jadi saya mengimbau agar dinas terkait di tingkat 2 berkordinasi dengan kepala sekolah untuk meminta data bagi anak-anak yang orang tuanya kurang mampu untuk di adakan khitan gratis,” katanya.

Benjamin menjelaskan, sistem khitan sekarang harus memakai teknik laser. Secara biaya, memang khitan laser cukup mahal yakni sekitar Rp 1 Juta-Rp 1,5 Juta.

“Saya mengimbau untuk dokter dan perawat jangan sampai khitanan ini untuk bisnis semata, tetapi kita harus fokus untuk membantu masyarakat yang tidak mampu,” katanya.

“Sekali lagi Komisi E bidang kesehatan dan pendidikan minta dinas terkait tersebut harus mempunyai program khitanan masal bagi anak sekolah yang tidak mampu. Karena saya di DPRD Jatim maka dinas pendidikan dan kesehatan tingkat 2 harus koordinasi dengan kepala sekolah untuk minta data warga tak mampu yang anaknya sekolah di tempat tersebut,” tegasnya.

Facebook
Twitter
WhatsApp
X
Telegram
Facebook
Twitter
WhatsApp