Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) asal Partai Gerindra Jawa Barat, Ihsanudin, mengatakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat banyak yang tidak tepat sasaran dan mendesak pemerintah segera mengevakuasi kembali.

“Pengamatan saya di lapangan, seperti di Kabupaten Karawang banyak sekali warga yang seharusnya mendapatkan BLT tapi tidak mendapatkannya dengan alasan tidak terdata. Hal ini jelas tidak sesuai dengan yang diungkapkan pemerintah, dan faktanya penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran terus berulang-ulang,” katanya, Selasa (20/09/2022).

Pihaknya juga menyebut saat ini pemerintah belum punya formula dan langkah konkret serta tepat untuk benar-benar mensinkronkan data kemiskinan dengan data penerima BLT yang seharusnya.

“Masih banyak yang seharusnya menerima BLT tapi tidak dapat, Di sisi lain banyak juga warga yang mestinya tidak berhak menerima tapi mendapatkannya karena biasnya pendataan tadi,” ungkapnya.

Dia juga sangat mengapresiasi aksi yang dilakukan semua elemen mahasiswa yang berdemo dan menolak kenaikan harga BBM Subsidi harus dipahami sebagai bagian dari aspirasi rakyat secara umum.

“Mahasiswa memahami betul dan merasakan betapa sulit dan beratnya dampak kenaikan BBM bagi kehidupan rakyat secara umum. Kebutuhan hidup menjadi naik sementara penghasilan tidak naik. Kalau pejabat yang membully gerakan mahasiswa enak, meskipun harga-harga naik tapi mereka, ‘kan punya tunjangan penghasilan,” jelasnya

Ihsanudin menambahkan, apa yang disuarakan mahasiswa adalah aspirasi rakyat banyak yang harus didengar oleh pemerintah.

“Karena mudharatnya lebih besar bagi rakyat, saya kira pemerintah harus mengevaluasi kembali dan membatalkan kenaikan harga BBM Subsidi itu,” tandasnya

Facebook
Twitter
WhatsApp