JAKARTA, Fraksigerindra.id — Menjelang masuk bulan Ramadhan dan libur Hari Raya Idul Fitri, Komisi VI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama BUMN Transportasi yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) dan Perum Damri, membahas kesiapan layanan transportasi di Jakarta, Selasa, (29/3).

Dalam RDP kali ini Anggota DPR RI Fraksi Gerindra M. Husein Fadlulloh mengomentari kesiapan BUMN transportasi memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat yang hendak mudik.

“Moment lebaran ini yang sebelumnya terbatas akibat pandemic, merupakan kesempatan bagi BUMN Transportasi umtuk membuktikan bahwa pada saat mudik lebaran dapat diselenggarakan dengan sukses dan zero accident, serta tidak ada penumpukan penumpang yang mana nantinya akan menjadi kluster pemudik.” tegas Husein.

Lebih jauh M. Husein juga mengingatkan KAI, ASDP, Pelni dan Damri agar dapat memanfaatkan momentum mudik untuk perbaikan finansial perusahaan yang selama kurang lebih dua tahun sangat sulit akibat pembatasan pergerakan masyarakat.

“Menurut data dan penelitian, lebaran tahun ini perputaran uang di masyarakat diperkirakan sekitar Rp 250 T. Di mana ada porsi bagi BUMN Transportasi baik itu KAI, PELNI, ASDP, Damri dan bahkan BUMN Penerbangan. Hal ini bisa menjadi masukan finansial bagi penyedia layanan transportasi yang selama 2 tahun ini kondisinya tidak mendapatkan keuntungan finansial di moment lebaran.” Husein melanjutkan.

Pada kesempatan yang sama M. Husein tidak lupa mengapresiasi terhadap proses transformasi digital yang dijalankan BUMN Transportasi, namun tetap mengingatkan agar digitalisasi ini bisa dimanfaatkan secara maksimal pada pelayanan masyarakat saat mudik kali ini.

“Transformasi digitalisasi sudah dilakukan cukup baik, namun pada prakteknya harus dilaksanakan dengan baik. Sebagai contoh, pada saat scan barcode Peduli Lindungi yang menjadi salah satu syarat untuk memasuki suatu ruangan atau moda transportasi, apakah yang akan dilakukan olah perusahaan transportasi apabila ada penumpukan penumpang? Apakah scan barcode akan dilakukan secara manual ataukah ada acara lain yang dapat mengurangi kerumunan para pemudik? Karena aplikasi peduli lindungi merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah pemudik sudah di vaksin atau belum.” Husein menambahkan.

Selain kesiapan mudik pertama kali di masa pandemi M. Husein juga tidak lupa menyoroti masalah klasik yang sering terjadi pada pelayanan transportasi saat mudik yaitu terkait pembelian tiket dan kesiapan jumlah armada yang beroperasi.

“Mengenai tiket khususnya KAI, jangan sampai ada celah yang dimainkan oknum-oknum yang menjual tiket diluar harga nomal. Dari hal ini digitalisasi pembelian tiket juga perlu diperhatikan. Kemudian untuk Perum Damri, berapakah armada bus yang siap beroperasi untuk mudik lebaran? Apakah sudah dipastikan cukup?”

Sebagai penutup M. Husein berharap dan menitipkan pelaksanaan mudik tahun ini harus dilaksanakan dengan sukses, tidak hanya berdampak positif untuk perusahaan BUMN Transportasi namun juga memastikan perjalanan masyarakat aman dan nyaman saat arus mudik dan arus balik.

Facebook
Twitter
WhatsApp