JAKARTA, Fraksigerindra.id — Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono menolak keras kebijakan Pemerintah menaikkan tarif Listrik. Menurutnya, kenaikan tarif listrik justru akan berdampak pada Multi player effek ekonomi dan membuat inflasi naik tidak terkendali sehingga mengganggu program pemulihan ekonomi Presiden Jokowi.

Seharusnya, kata Anggota Dewan Pakar Partai Gerindra ini, tarif listrik di Indonesia jauh lebih murah, lantaran PLN mendapatkan penyertaan modal Negara (PMN) sebesar Rp5 Triliun di tahun 2022.

Apalagi Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak sumber energi dan terbesar di Dunia, misalnya geothermal, minyak, gas, batubara dan kelapa sawit.

Namun faktanya, tarif listrik di Indonesia lebih mahal ketimbang di Jerman. Diungkapkan Bambang Haryo
“Perbandingan tagihan listrik di Jerman sama dengan di Indonesia” dengan penggunaan peralatan listrik yang jumlah wattnya sama, misalnya di Jerman menggunakan peralatan listrik – Mesin Cuci Baju 2000 watt – Mesin Cuci Piring 1000 watt – Seterika 1200 watt – Kompor Listrik & Oven 3000 s.d 4000 watt, – Vacum Cleaner 750 watt – Water Heater 1.500 watt dan 1 AC pada saat untuk musim panas yang besaran penggunaan perbulan listriknya adalah hampir sama atau lebih besar dengan di Indonesia yang menggunakan 1 AC 1 PK dan 1 kulkas pendingin 2 pintu bahkan penggunaan jumlah elektronik di Jerman agak lebih besar penggunaan listrik pertahunnya.  Kata BHS Alumni ITS Surabaya

Namun tagihan listrik di Jerman pada bulan Juni 2021 perbulan sebesar 67 Euro atau di krus rupiah sebesar Rp1.079.169 sedangkan di Indonesia tagihan listrik di atas sesuai dengan struk pembayaran tagihan adalah sebesar Rp909.580, padahal di Jerman tarif listrik perkwh 3 kali lipatnya dari Indonesia yaitu 36 sen US/perkwh karena di Jerman menggunakan bahan baku energi listrik yaitu gas dan batubara  yang di impor dari Rusia dan energi terbarukan kincir angin serta merupakan tarif listrik termahal nomor 2 di Dunia.

Sedangkan di Indonesia yang mempunyai sumber energi bermacam macam dan banyak, tarif listriknya yang dicantumkan Pemerintah sebesar 11 sen US/kwh besaran tagihan di dua Negara tersebut adalah hampir sama, berarti diduga tarif listrik di Indonesia jauh LEBIH BESAR dari tarif listrik yang ada di Jerman perkwhnya sehingga tarif listrik di Indonesia bisa dikatan merupakan tarif listrik yang TERMAHAL di Dunia. Ungkap Ketua Dewan Penasehat Gerindra Jatim

Apabila ini benar maka diduga PLN melakukan pembohongan publik atau memang kesalahan teknis operasional yang mengakibatkan tagihan menjadi tidak rasional.

Maka PLN  harus segera membenahi dan tidak boleh menaikkan tarif di 2022 sebelum PLN melakukan pembenahan dan sementara “TOLAK KENAIKAN TARIF LISTRIK 2022”. Tutup BHS.

Facebook
Twitter
WhatsApp